KECAMATAN WOYLA
Tangsi
pemandian / Tangsi Jepang (sebutan masyarakat) ini terletak di pinggir sungai
Woyla yang merupakan akses utama untuk keluar masuk benteng pertahanan Belanda
pada masa perang Aceh berlangsung. Di daerah sekitar kawasan Keude Kuala Bhee
ini masih ditemukan beberapa situs sejarah yang berhubungan dengan peperangan
Aceh dulunya seperti Tangsi pemandian, Pondasi Bangunan (semacam pondasi rumah
yang sangat luas) juga makam Belanda yang menurut cerita masyarakat adalah makam kumpulan korban pembantaian oleh Tengku Kama (panggilan masyarakat). --> lihat Makam Pembantaian Belanda
Setelah
Belanda takluk pada Jepang sekitar tahun 1942 sekaligus saat pertama mendarat Jepang di Aceh, selanjutnya Aceh berada di
bawah pemerintahan Jepang yang secara otomatis termasuk semua bentuk bangunan
yang di miliki oleh Belanda sebelumnya di kuasai oleh Jepang. Demikian juga
dengan bangunan Tangsi pemandian (sebutan masyarakat) yang saat itu merupakan
salah satu bangunan/system pemandian modern yang dilengkapi dengan fasilitas
air panas yang diperuntukkan oleh para petinggi saja. Bahkan ada sebagian
masyarakat yang mengatakan bahwa lokasi tangsi pemandian tersebut merupakan
taman tempat para pejabat tinggi Jepang beristirahat saat itu.
Sebagai salah
satu situs sejarah yang berharga, kondisi tangsi pemandian ini sama sekali
tidak terawat dan bahkan di bawah bangunan ini ditemukan adanya lubang galian
yang berbentuk persegi panjang + 80 x 180 cm dengan kedalaman + 150 cm. Di sisi
lain juga ditemukan ada dua buah lubang
berukuran kecil bekas galian pada sisi luar dan dalam tembok masing-masing + 50
x 50 cm dengan kedalaman + 40 cm.
Tidak
ada yang tau pasti kenapa adanya lubang di bawah tangsi tersebut, sehingga ada
masyarakat yang mengatakan bahwa mungkin tangsi tersebut menyimpan harta
berharga. Bahkan ada masyarakat yang berspekulasi mengatakan bahwa, kemungkinan
lubang itu adalah hasil dari temuan mimpi seseorang.
Apapun situasi dan bentuk pemikiran mengenai tangsi
tersebut, setidaknya tangsi tersebut merupakan situs sejarah yang seharusnya
tetap terjaga keasliannya dan di rawat sebagaimana mestinya untuk diwarisi
kepada generasi mendatang.
2 komentar:
ka meu keunong
Seharus nya tempat bersejarah itu harus di rawat dan dijadikan tempat wisata oleh pemerintah
Posting Komentar